Tuesday, October 30, 2012

aku dan dia (bab 3)

setelah hari itu,hari terakhir aku mencoba dan berharap bertemu dengannya diriku tak lagi dapat mengingatnya dengan jelas, bukan lantaran kecewa yang aku alami karna tak dapat bertemu dengannya namun karna kesibukanku personal terhadap kuliah-kuliah yang aku jalani dan jelas sudah menjadi ke tugas wajibku sebagai mahasiswa.
semakin lama wajah yang aku idamkan itu semakin lemah tersamar di benakku,entah karna aku telah kecewa atau karna aku mulai kembali kekehidupan yang normal,kekehidupan yang sebelumnya aku jalani dan aku nikmati sampai terakhir kuingat kehidupanku berubah ketika bertemu dengan dia.

namun apapun yang terjadi denganku belakangan ini telah menjadi pelajaran buatku,sambil berjalan menyusuri jalanan kumuh yang rutin aku lewati 6 hari dalam seminggu ini ku terus berpikir apakah cukup segini saja aku berjuang untuk rasa di hatiku yang belum pernah aku alami sedahsyat ini sebelunya, sambil menanti sang panas mendekap badanku karna aku berjalan di bawah rindang pohon ku terus berpikir, hingga tak sadar ku telah sampai di rumah cinta kami,yaitu sekertariatan HIMA kami,sambil menyipitkan mata karna mataku saat itu sangat gelap melihat bagian-bagian dalam HIMA itu di sebabkan karna baru berjalan di panasnya mentari, namun tak berapa lama ku langsung masuk kedalam karna tenggorokanku terasa sangat kering dan sempat kulihat dari luar tadi walapun tak jelas ada sesuatu yang akan membasahkan tenggorokanku ini.

tanpa pikir panjang segera kulepas alas kakimu dan langsung masuk ke dalam, namun betapa terkejutnya kau setelah di dalam karna dia yang selalu aku impikan dan selalu membuat hari-hariku bimbang dan gelisah kini ada di depanku,bahkan tepat di depanku karna secara tidak sengaja aku bahkan hampir menabraknya karna dia duduk tepat berada di jalur jalanku, sambil menahan laju jalanku agar tak menabrak dia ku lemparkan senyuman termanisku hanya untuk dia seorang,niatnya agar dia terkagum melihat senyumku namun lebih sederhananya lagi ya agar dia juga tersenyum kepadaku,karna cukup dengan senyuman manis di bibir indahnya itu sudah membuatku melayang bebas di dunia khayalanku.
namun dengan segera ku sadarkan diriku dan segera menyapanya '' siang mba dan sory hampir mau nambrak karna,hehehehehe gak kelihatan'',sambil tersenyum kecil aku berbicara dan menutup mulutku segera, dan ia pun menjawan denga sedikti tersenyum ''apa maksud bilang gak kelihatan,masa badan segede ini gak kelihatan'', ''hehehehe iy mba,eh gak (sambil garuk kepala) maksudnya tadi saya lagi buru-buru mau masuk soalnya dah haus banget pingin minum air'' masih sambil garuk-garuk kepala kayak orang bodok yang banyak kutunya , ''ohh''dengan nada slow dan datar dia menjawab kata-kataku,dan di lajutkanya kata-katanya ''y udah sana,kayaknya kau dah kehausan banget tu'', dan dengan segera aku lewat di belakangannya untuk menhampiri tujuan utamaku saat ini yaitu untuk minum dan jelas saja tanpa pikir apa-apa lagi ku segerakan mengambil gelas dan air,jelas saja aku memang kehausan karna ku rasa segelas air tak cukup untukku ingga aku harus mengulangi mengambil air di gelas hingga 4 kali banyaknya.
namun pada hari itu ku tak sempat berbicara dengan bidadariku karna waktu yang tidak mendukung,''yah sudahlah yang penting hari ini aku sudah dapat melihat mata dan senyumnya'',sambil berlalu aku bergumam dalam hati.
inikah tuhan cobaan cinta,mengapa di saat aku mulai melupakannya dia kembali di kehidupanku lagi namun inilah hidup,senang atau tidak senang dan siap dan tidak siap aku memang harus menjalani kehidupanku.

bersambung...............


No comments: