Thursday, January 17, 2013

KEGIATANKU

kegiatan ini aku rasakan baru sekali ini, maksudnya bukan sekali ngerasakan di siksa begini cuman ini kali pertama aku di siksa untuk di jadikan pasukan khusus (pansus)..
awal datang kelapangan sih sebenarnya kami sudah tahu kalau kami menjadi seorang ''pasus'' namun kami tidak mengira apa yang akan kami alami nantinya..
dan satu lagi sebenarnya sih ini bukan acara kami namun acara adek tingkat kami, dan seharusnya bukan kami yang menjadi pasus, namun karna ade tingkat kami sangat sedikit jumlah cowoknya jadi kami lah yang di jadikan pasus oleh kakak tingkat kami.
awalnya kami tidak ingin menjadi pasus namun karna kami terus di hasut oleh setan-setan yang bersemayam di tubuh kakak tingkat kami, akhinya keimanan kami jatuh juga (kalah ilmu sama kakak tingkat)...

Wednesday, January 16, 2013

MERANA

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
 Pembangunan sub-sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian yang bertujuan untuk mencapai suatu kondisi peternakan yang tangguh, yang dicirikan dengan kemampuan mensejahterakan para peternak dan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan sektor terkait secara keseluruhannya. Pembangunan peternakan diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil produksi, meningkatkan pendapatan, memperluas lapangan kerja serta memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat di pedesaan. Peternakan yang tangguh memerlukan kerja keras, keuletan dan kemauan yang kuat dari peternak itu sendiri agar mencapai tujuan yang diinginkan. Keberhasilan yang ingin dicapai akan memacu motivasi peternak untuk berusaha memelihara ternak sapi secara terus menerus dan dapat menjadi mata pencaharian utama.
Ternak sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang memiliki potensi cukup besar sebagai ternak penghasil daging dan menjadi prioritas dalam pembangunan peternakan. Menurut Rohaeni, et al., (2003) disamping sebagai penghasil daging, sapi potong juga berperan sebagai sumber pendapatan, sarana investasi, tabungan, fungsi sosial, sumber pupuk, sumber tenaga kerja dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah pertanian.
Usaha peternakan sapi potong sangat prospektif untuk menghasilkan daging karena masih terdapat kesenjangan antara ketersediaan dan permintaan daging sapi. Permasalahan tersebut disebabkan oleh rendahnya populasi sapi potong di Indonesia (Hariyono et al., 2010).  Usaha ternak sapi potong dapat dikatakan berhasil bila telah memberikan kontribusi pendapatan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup peternak sehari-hari, hal ini dapat dilihat dari berkembangnya jumlah kepemilikan ternak, pertumbuhan berat badan ternak dan tambahan pendapatan keluarga.
PT. Kitadin-Embalut merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Desa Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara, yang telah beroperasional dan melakukan eksploitasi sejak tahun 1983 (PT. Kitadin, 2012). Pada tahun 1983 PT. Kitadin-Embalut memiliki konsesi lahan seluas 2,973 Ha dan memproduksi batubara dengan nilai kalori 5,850 kkL/kg, sistem penambangan yang diterapakan yaitu teknik penambangan secara underground mining & open pit mining, proses penambangan sempat terhenti beberapa tahun dan kembali operasinal pada tahun 2009. Lahan eks tambang yang telah dilakukan reklamasi seluas 33,84 Ha dan areal lahan eks tambang yang telah dilakukan proses revegetasi seluas 589, 92 Ha pada tahun 2012.
Salah satu pemanfaatan lahan eks tambang batubara di wilayah operasional PT. Kitadin yaitu  pengembangan peternakan sapi di areal eks tambang batubara bertujuan meningkatkan pendapatan peternak sapi potong, dalam hal ini adalah peningkatan populasi yang didukung dengan sumber/daya dukung pakan hijauan ternak. Pada umumnya peternak sapi yang berada di areal sekitar tambang hanya memiliki lahan hijauan yang sangat sedikit sehingga ternak potong/sapi potong yang dipelihara memiliki produktivitas yang rendah.



B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah mendasar dari penelitian yang akan dilakukan, antara lain:
1.  Apakah biaya produksi peternakan berpengaruh besar terhadap pendapatan peternak di PT. Kitadin,?
2.  Apakah sistem peternakan rakyat di PT. Kitadin sudah memenuhi standar pemeliharaan dan memberikan pendapatan tambahan bagi peternak?
C. Tujuan Penelitian
1.      Menghitung biaya produksi peternak di PT. Kitadin
2.      Menghitung biaya pendapatan peternakan di PT. Kitadin
3.        Mengetahui biaya produksi dan biaya pendapatan selama pemeliharaan ternak dilakukan.
D. Manfaat Penelitian
1.        Memberikan informasi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi produksi sapi potong khususnya di biaya produksi dan biaya pendapatan pemeliharaan sapi potong di PT. Kitadin.
2.        Memberikan informasi analisis biaya produkis peternakan di PT. Kitadin.
3.        Memberikan informasi biaya pengeluaran dalam usaha peternak di PT. Kitadin khususnya kepada peternak.