Sunday, April 7, 2013

TOKOH-TOKOH MANAJEMEN DUNIA

Dibawah ini merupakan tokoh-tokoh management yang berpengaruh di dunia, di antaranya adalah :

A.   Adam Smith, Sang Ekonom Kapitalis dengan bukunya The Wealth of Nations

John Adam Smith (lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 - meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli 1790 pada umur 67 tahun), adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations). Buku tersebut adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme.
Kemakmuran Negara (Wealth of Nations) dan yang lebih kecil pengaruhnya Teori Moral Sentimen, telah menjadi titik awal untuk segala pertahanan atau kritik atau bentuk kapitalisme, yang terpenting dalam tulisan Marx dan ekonomi manusia. Karena kapitalisme laissez-faire seringkali dihubungkan
dengan keegoisan tak terkontrol, ada gerakan baru yang menekankan filosofi moral Smith, dengan fokus simpati kepada seseorang. banyak teori-teori Smith hanya telah berkembang selama beberapa dekade, dan telah memiliki pengaruh yang nyata dalam kebijakan pemerintah.
 Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh "tangan-tangan tak terlihat, Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat diantara para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga produksinya, harga natural. Smith percaya kalau motif manusia seringkali egois dan tamak, kompetisi dalam pasar bebas akan bertujuan menguntungkan masyarakat seluruhnya dengan memaksa harga tetap rendah, dimana tetap membangun dalam insentif untuk
bermacam barang dan jasa. Teori ini kemudian dikenal dengan "laissez-faire", yang berarti "biarkan mereka lakukan", mempengaruhi legislastif pemerintah di tahun-tahun berikutnya, khususnya selama abad ke 19.

B.    Joseph Wharton, Pengusaha Sukses yang Memanfaatkan Teknologi Baru

Joseph Wharton (3 Maret 1826 - 11 Januari 1909) adalah seorang tokoh dari kota Philadelphia yang dikenal sebagai pedagang, industrialis dan filantropis. Ia juga banyak terlibat di bidang pertambangan, manufaktur dan pendidikan. Ia mendirikan Wharton School di University of Pennsylvania, mendirikan perusahaan co-Bethlehem Steel, dan merupakan salah satu pendiri Swarthmore College. , Wharton magang dengan seorang akuntan selama dua tahun dan menjadi mahir dalam metode bisnis dan pembukuan. Pada umur 21 tahun, dia bermitra dengan kakaknya, Rodman, untuk memulai sebuah bisnis manufaktur timah putih. Pada tahun 1849 Wharton memulai bisnis manufaktur batu bata menggunakan mesin yang telah dipatenkan, yaitu dengan menekan tanah liat menjadi bentuk kering. Pengalaman selama beberapa waktu menjadi pebisnis batu bata, membuatnya mendapatkan pengalaman berharga dan menemukan strategi baru yang menguntungkan dalam s Pada tahun 1853, Wharton bergabung dengan perusahaan Pennsylvania and Zinc Lehigh di daerah Bethlehem, Pennsylvania, ia pertama kali mengelola operasi pertambangan dan seng oksida kemudian bekerja.ebuah usaha. Wharton membuktikan diri dengan menegosiasikan piagam baru untuk pekerjaannya, dan di lingkungan keuangan yang sulit dari tahun 1857 hingga 1858, ia mengambil alih kendali atas perusahaan tersebut dengan bekerja dan mengelola secara hati-hati, kemudian berubah menjadi keuntungan bagi perusahaan tersebut. Tahun 1860, Wharton, setelah beberapa kali melakukan perundingan dengan para direktur perusahaan, Zinc Lehigh dikembangkan sebagai perusahaan pertama yang memproduksi seng metalik di Amerika.
Wharton juga membeli tanah yang mengandung bijih besi di bagian utara New Jersey di Port Oram, New Jersey (sekarang Wharton, New Jersey) yang terletak dekat dengan Morris Canal dan jalur kereta api. Dia mempertahankan korespondensi bisnis yang luas dalam kehidupan selanjutnya. Wharton adalah seorang kolega pemimpin seperti penemu Ezra Cornell, Elias Howe dan Thomas Edison, serta pengusaha Cornelius Vanderbilt. Gaya manajemennya berevolusi sepanjang paruh kedua tahun 1800-an, dengan menggunakan teknologi baru untuk komunikasi, transportasi, dan produksi, sehingga dia dapat mengendalikan dan menguntungkan banyak industri menjadi skala yang lebih besar daripada yang sebelumnya.
C.    Teori Manajemen Klasik, Robert Owen Bapak Manajemen Personalia

Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
D.   Teori Manajemen Klasik, Charles Babbage Pencetus Division of Labor

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. . Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.      Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.      Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.      Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4.      Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
E.    Frederick Winslow Taylor, Bapak Manajemen Ilmiah

Frederick Winslow Taylor (lahir 20 Maret 1856 – meninggal 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun) adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri. Ia dikenal sebagai "bapak manajemen ilmiah" dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi. Peninggalan Taylor yang paling terkenal dalam ilmu manajemen adalah ide tentang penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. . Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah "teknik terbaik" dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan. Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor, ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).

F.     Henry Laurance Gantt tentang Produktivitas Kerja Manusia
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1.      Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2.      Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3.      Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4.      Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.


3 comments:

black angel said...

iya sma''... terima ksih juga sudah mau membaca...
salam kenal juga dari saya ..

Unknown said...

Kak ada engga tokoh manajemen perempuan ??

Unknown said...

Sangat membantu